Minggu, 22 Desember 2013

Media Sebagai Sarana Cepat Belajar Bahasa Inggris

cepat belajar bahasa inggris,cara cepat belajar bahasa inggris,media cepat belajar bahasa inggris,media belajar bahasa inggris
Belajar bahasa Inggris di era dulu zaman penjajahan Belanda tentunya sangat jauh berbeda dengan era modern seperti sekarang ini. Kira – kira belajarnya dulu bagaimana ya ? apa sudah ada yang mempelajari bahasa Inggris ? (he3x). Perkembangan teknologi informasi mau tidak mau berimbas pada seluruh aspek kehidupan, dinamika sosial, cara pandang seseorang, cara belajar dan tentunya juga dalam bidang pekerjaan dan karir.

Media sebagai salah satu wujud nyata dari perkembangan teknologi informasi sekarang ini banyak bermunculan dan semakin canggih saja, menyesuaikan tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis dan berkembang pula. Tentu saja tujuannya tidak lain adalah untuk memberikan informasi, pembelajaran, penyelesaian pekerjaan sekaligus mempermudah cara belajar dan penyelesaian pekerjaan itu sendiri. Tidak bisa dipungkiri bahwa sistem pembelajaran sekarang, seperti halnya mempelajari bahasa asing khususnya disini bahasa Inggris banyak memanfaatkan media sebagai sarana cepat belajar bahasa Inggris.

Dengan perkembangan media ini juga dan daya jangkau oleh masyarakat yang terbilang sudah cukup luas terhadap media itu sendiri membuka kesempatan yang luas pula bagi masyarakat untuk mempelajari bahasa international yang satu ini. Mungkin kalau zaman penjajahan Belanda dulu kesempatan untuk mempelajarinya hanya terbuka bagi orang – orang dari kalangan tertentu saja, kalangan ningrat yang punya uang, kekuasaan dan bisa pergi untuk belajar ke luar negeri.

Media sebagai sarana cepat belajar bahasa Inggris disini dimaksudkan sebagai alternatif pengganti atau cara lain yang lebih efektif untuk belajar bahasa Inggris yang ditawarkan kepada masyarakat luas sebagai jawaban atau solusi mudah bagi mereka yang tidak bisa berlama – lama atau belajar langsung di bangku sekolah, tempat kursus atau bahkan belajar ke luar negeri. Masyarakat diharapkan bisa memanfaatkannya dengan bijak dan secara maksimal untuk keperluan pembelajaran dalam rangka pengembangan diri yang lebih baik.

Menurut Prof. Goole, “Media memberikan contoh atau model bagi seseorang mirip dengan kenyataan aslinya sehingga menimbulkan rasa yakin pada diri seseorang untuk meniru dan melakukannya dalam rangka pengembangan diri yang positif”. Dari kutipan ini, terutama pada kalimat terkahir yaitu ‘pengembangan diri yang positif’ dapat disimpulkan bahwa media apapun itu jenisnya seharusnya menyuguhkan informasi – informasi yang bersifat edukatif, kreatif, serta inovatif, tidak menampilkan unsur SARA, kekerasan, sikap arrogant , apalagi unsur pornografi. Contoh atau model kejelekan sekecil apapun yang sifatnya dimaksudkan sebagai pembelajaran tidak boleh ditampilakan, cukup disampaikan oleh orang tua dan melalui agama. Kalimat yang terkahir itu juga menyiratkan pesan bahwa kita sebagai masyarakat yang baik harus mempunyai filter yang kuat terhadap media itu sendiri dengan memanfaatkannya secara bijak. (Ngelantur nie artikelny .... :d)

Jenis media bermacam-macam seperti yang umum kita lihat selama ini, ada cetak, elektronik, baik itu visual atau audio. Penulis pribadi dalam belajar bahasa Inggris sering memanfaatkan koran berbahasa Inggris lokal seperti ‘the jakarta post’. Internet dan buku audio pembelajaran bahasa Inggris akhir – akhir ini menjadi trend cara cepat belajar bahasa Inggris secara mandiri sebagai sarana alternatif bagi banyak orang untuk membantu mereka meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Media memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap proses pembelajaran manusia lebih dari sekedar belajar untuk tahu atau mempelajari pengetahuan tetapi membentuk perubahan sikap dan perilaku seseorang.